:Nalar diarakarak menggelegak
akhir sepi tak bisa ditolak
kau tuangkan segelas anggur
meresap dalam sulursulur nalar
tak berkesudahan akukau mabuk
hati nanar
mendayungdayung
mata lamur
terhuyunghuyung
akhir sepi tak bisa dielak tak bisa ditangkap
pada sembahyangku aku memohon pada sembahyangku
aku disantap dalam lepas kalap gelap aku disantap
pada keteguhanku aku memeluk pada keteguhanku
:aku meraba lewat madah tak sudahsudah
Hendri Yetus Siswono
Parung, 23.30 WIB 15 Agustus 2006
Saturday, January 27, 2007
SULUR NALAR NANAR
Labels:
puisi Hendri
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment